Selamat Datang di Blog KUA Kec. Karangjati Kankemenag Kab. Ngawi.... Menuju KUA Bersih dan Melayani
Home » » Mi’raj dan Lahirnya Pemimpin Transformatif

Mi’raj dan Lahirnya Pemimpin Transformatif

Posted by KUA KEC. KARANGJATI on Sabtu, 12 Maret 2016


Setelah Nabi Muhammad kembali ke bumi dan menceritakan peristiwa isra’ mi’raj­­­­­­­­–yang digambarkan sebagai traveling spiritual-transedental yang sangat menakjubkan–,para sahabat tidak langsung menerima dan percaya. Beberapa sahabat bertanya-tanya, bagaimana mungkin Nabi dapat menempuh perjalanan yang sangat jauh–(isra) dari masjidil al Haram di Makkah menuju Masjid al Aqsa di Jarussalem, lalu dilanjutkan dengan perjalanan vertikal (mi’raj) dari Qubbah As Sakhrah menuju ke Sidrat al Muntaha (akhir penggapaian)–dalam waktu yang sangat singkat?
            Di tengah kebingungan antara percaya dan tidak akan peristiwa isra’ mi’raj tersebut, sahabat agung Abu Bakar Al-Sidiq, memberikan pernyataan : ” apabila Muhammad yang mengatakannya, pastilah benar adanya. Sungguh saya telah mempercayainya lebih dari itu”. Pernyataan Abu Bakar ini menggambarkan, betapa Nabi Muhammad adalah sosok pemimpin yang sangat dipercaya.
Terlepas dari kapasitas Muhammad sebagai nabi dan rasul, tapi beliau juga manusia biasa yang tumbuh dan berkembang dalam realitas sosial masyarakat di bumi. Dia bukanlah “produk impor” langit yang mutu kesuciannya terjamin seratus persen, bagaimanapun juga, Muhammad adalah “produk domestik” yang lahir di tengah setting sosial kehidupan masyarakat di bumi.
Sebagai manusia biasa tentu Nabi tidak luput dari kuman-kuman kesalahan dan bakteri kekeliuran. Hanya saja Nabi memiliki sistem “imunitas spiritual” super tangguh yang membuatnya sangat kebal dari serangan “virus-virus” godaan duniawi, karena selalu berpegang teguh pada suara hati nurani yang suci. Oleh karenanya, Nabi mampu tampil sebagai figur “pemimpin transformatif” terbaik dengan keteladanan yang tinggi dan agung (uswatun hasanah). Dengan demikian, keteladanan kepemimpinan Nabi yang jujur, amanah, punya kepekaan dan tanggung jawab yang tinggi dalam upaya pembangunan peradaban ummat, merupakan proses dan pergulatan yang bersifat natural.


Mencari Pemimpin sebagai Sosok Uswah
            Sebagai ummat dan bangsa Indonesia yang saat ini tengah berjuang keras lepas dari keterpurukan di segala lini kehidupan, tentu kita sudah lama rindu berat akan hadirnya sosok pemimpin yang dapat dijadikan uswah (teladan) dalam upaya caracter building bangsa ini. Bagaimana mungkin kita dapat membangun demokrasi sejati dan sesungguhnya–yang telah kita yakini dapat menjadi pil mujarab bagi penyehatan tata kesejahteraan hidup masyarakat–ketika demokrasi hanyalah semata urusan prosedural-tekhnikal yang hanya manis di bibir elite, tetapi hambar di bibir rakyat. Rakyat tidak butuh prosedur, mekanisme dan tata cara bagaimana demokrasi itu dijalankan, tetapi yang dibutuhkan adalah, integritas elite sebagai pemimpin dan pengemban amanah demokrasi, dapat tampil sebagai sosok-sosok demokrat sejati yang, dengan kejujuran, keikhlasan dan ketulusannya, mau berkorban dan memberikan pengabdian terbaiknya bagi terciptanya rasa keadilan dan kenyamanan hidup mayarakat.
                 Untuk itu, menjadi pemimpin tidak hanya cukup bermodalkan materi, tapi juga harus punya bekal nurani. Dengan berpegang teguh pada nurani sebagai lentera, cahaya atau petunjuk untuk menapaki jalan kepemimpinan, seorang pemimpin akan memiliki sistem “imunitas moral-spritual” yang membuatnya terhindar dari pola kepemimpinan “transaksional” yang didasarkan pada negosiasi sektarian temporal dari kelompok pialang kepentingan yang bermain di sekitar kekuasaan. Kepemimpinan “transaksional” inilah, yang selama ini kental mewarnai panggung kekuasaan politik nasional, dan telah membuat elite bangsa mati rasa dan kehilangan kepekaannya terhadap penderitaan berkepanjangan para kaum (musthad’afin), mereka yang lemah secara politik, sosial, dan ekonomi.

Mi’raj dan Penyucian Nurani
            Baru-baru in­­i (tanggal 8 Juli 2009), rakyat Indonesia telah menentukan pilihan seorang pemimpin, siapapun orangnya yang nantinya akan terpilih dan memimpin di puncak piramida kekuasaan, kita harapkan dapat mejadikan momentum isra’ mi’raj ini, sebagai media pembersihan hati dan nuraninya dari kerak-kerak noda nafsu kekuasaan serakah dan tamak. Karena dengan nurani yang jernih, ia akan memperlakukan suara rakyat bukan sekedar angka-angka dan prosentase untuk melakukan bargaining politik ketika berbagi kekuasaan dengan rekanan koalisi.Tetapi suara rakyat adalah “suara suci” yang harus dihargai, sehingga tampuk kekuasaan yang dipercayakan kepadanya, adalah amanah dan tugas suci yang harus diemban dalam memperjuangkan nasib rakyat yang sekian dasawarsa merindukan rasa keadilan, perlindungan, dan keyamanan hidup di republik ini.
            Kita sungguh berharap, pemimpin kita nanti, presiden ke-7 dan wakil presiden yang telah kita pilih, punya kemauan besar untuk tidak sekedar menjadi pemimpin “biasa-biasa” saja ala “pemimpin transaksional”, tetapi punya cita-cita luhur untuk menjadi “pemimpin transformatif” yang sanggup memahami dan memecahkan pelbagai problem bangsa (the nation’s problem solver). Melakukan pemihakan total terhadap kepentingan umum, utamanya pada kalangan marjinal yang jumlahnya puluhan juta, tersebar di seantero nusantara, dari perkotaan sampai ke pelosok-pelosok desa.
            Sosok “pemimpin transformatif” itulah sosok pemimpin uswah yang ingin kita teladani, sebagaimana ditunjukkan Nabi Muhammad dalam membangun peradaban masyarakat Arab saat itu. Meski jenis pemimpin ini terbilang langka, tak terkecuali di negeri kita ini, kita tentu terus berharap agar kita segara memiliki pemimpin kharismatik yang dapat kita jadikan panutan dan teladan, bukan sekedar “pemimpin biasa” tetapi “pemimpin transformatif “ dan monumental yang akan kita kenang dengan takzim sepanjang zaman.

Penulis Adalah Alumnus Fakultas Adab IAIN Sunan Ampel Surabaya. Saat ini Sebagai Penghulu Muda KUA Kec. Karangjati. 

SHARE :
CB Blogger

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 KUA KEC. KARANGJATI. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Template by Creating Website and CB Blogger